License

Selamat membaca catatan ini, semoga dapat bermanfaat buat anda para pembaca.

Tanda Bahaya Kehamilan

Kamis, 26 Mei 2011
 
Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Terjadinya tanda bahaya kehamilan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Jika tanda bahaya kehamilan ini muncul, maka ibu hamil harus segera di bawa ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Dengan pertolongan secara tepat oleh tenaga kesehatan, diharapkan dapat menyelamatkan ibu dan janin yang di kandungnya. Untuk itu pada waktu pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care) sudah seharusnya tenaga kesehatan memberikan konseling mengenai tanda - tanda bahaya dalam kehamilan. Dengan harapan, agar ibu hamil mengerti dan mengenali tanda - tanda bahaya kehamilan. Sehingga ketika ibu hamil mengalami tanda bahaya kehamilan, ibu dapat mengenali tanda bahaya tersebut, dan akan segera tanggap untuk mendapatkan pertolongan oleh tenaga kesehatan.

Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan, antara lain :

  1. Berat badan ibu hamil tidak naik. Selama kehamilan biasanya berat badan ibu akan nail sebanyak 9 - 12 kg. Kenaikan berat badan ibu hamil biasanya mulai terlihat pada usia kehamilan 4 bulan. Bertambahnya berat badan ibu hamil disebabkan oleh pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu. Namun, jika berat badan ibu tidak kunjung naik setelah kehamilan 4 bulan atau berat badan ibu kurang dari 45 kg pada usia kehamilan akhir 6 bulan maka pertumbuhan janin kemungkinan terganggu.
  1. Ibu tidak mau makan dan muntah terus menerus. Pada umumnya ibu hamil akan mengalami mual dan muntah pada usia kehamilan 3 bulan pertama. Hal ini dapat terjadi karena perubahan tubuh secara hormonal, yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan pada ibu hamil. Pada masa ini, ibu hamil dianjurkan untuk tetap mengkonsumsi makanan dalam jumlah sedikit namun sering. Dengan harapan bahwa ibu hamil tetap mendapatkan nutrisi yang seimbang. Namun, jika ibu hamil tetap tidak mau makan dan muntah secara terus menerus sampai ibu lemah dan tidak dapat bangun, maka keadaan ini akan membahayakan bagi ibu dan janinnya.
  1. Demam Tinggi. Demam tinggi biasanya merupakan tanda terjadinya infeksi atau malaria. Demam tinggi dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin, karena dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan.
  1. Bengkak di kaki, tangan, dan wajah, disertai sakit kepala dan kejang. Pada usia kehamilan di atas 6 bulan, ibu hamil dapat mengalami sedikit bengkak di bagian tungkai kaki mungkin masih normal. Biasanya bengkak akan hilang ketika ibu beristirahat dan menaruh kaki lebih tinggi dari posisi kepala. Namun jika bengkak sudah sampai pada tangan dan wajah, tidak hilang setelah ibu beristirahat dan disertai keluhan fisik yang lain, hal ini merupakan masalah yang serius. Biasanya merupakan tanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, dan gagal jantung. Gejala anemia dapat muncul dengan adanya bengkak / oedema. Biasanya penurunan kekentalan darah pada penderita anemia disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin(Hb). Hemoglobin berfungsi sebagai pengangkut oksigen dalam darah. Kadar Hb yang rendah pada darah, biasanya kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan sel - sel darah merahnya. Dan jika bengkak di tangan dan wajah disertai sakit kepala dan meningkatnya tekanan darah, maka perlu diwaspadai. Karena hal ini dapat menjadi lebih parah yaitu timbulnya kejang - kejang. Keadaan ini disebut keracunan kehamilan atau eklamsi yang menyebabkan kematian ibu dan janin.
  1. Sakit kepala yang hebat. Sakit kepala merupakan ketidak nyamanan yang normal yang terjadi pada masa kehamilan. Namun, jika ibu hamil mengalami sakit kepala yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah ibu beristirahat, merupakan masalah yang serius. Terkadang dengan sakit kepala yang begitu hebat, ibu akan mengalami pengelihatan yang kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat merupakan tanda dari pre eklampsia.
  1. Perubahan visual secara tiba - tiba (pandangan kabur). Perubahan ketajaman pengelihatan ibu pada masa kehamilan merupakan hal yang normal. Namun, jika perubahan pengelihatan terjadi secara tiba - tiba, hal itu akan berbahaya bagi ibu. Apalagi perubahan pengelihatan terjadi disertai sakit kepala yang hebat.
  1. Janin di dalam kandungan tidak bergerak. Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu untuk pertama kalinya pada usia kehamilan 4 bulan. Pada ibu primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil), biasanya kurang dapat merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 16 minggu. Biasanya ibu primigravida mulai tanggap adanya gerakan janin yaitu pada usia kehamilan 19 minggu. Namun, pada ibu multigravida (ibu yang pernah hamil dan melahirkan sebelumnya), biasanya akan merasakan gerakan janin pada usia 16 minggu. Mulai saat itu semakin bertambahnya usia kehamilan, biasanya gerakan janin akan semakin sering dirasakan oleh ibu. Gerakan janin akan lebih mudah dirasakan ketika ibu dalam posisi berbaring dan beristirahat, serta jika ibu makan dan minum dengan baik. Janin yang sehat akan bergerak secara teratur paling tidak 10 kali dalam waktu 12 jam. Namun, jika ibu merasakan berkurangnya gerakan janin atau sama sekali tidak merasakan adanya gerakan janin, hal ini merupakan masalah yang perlu diwaspadai.
  1. Keluar air ketuban sebelum waktunya. Biasanya ketuban akan pecah pada saat menjelang persalinan, dengan diawali kontraksi yang semakin sering dan keluarnya lendir darah dari jalan lahir. Biasanya cairan ketuban yang normal berwarna jernih kekuningan. Bila selaput ketuban pecah dan air ketuban keluar sebelum terjadinya tanda - tanda persalinan, hal ini akan berbahaya. karena ibu dan janin akan mudah terkena infeksi.
  1. Nyeri Perut (Abdomen) yang hebat. Jika ibu hamil mengalami nyeri pada perut yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah ibu beristirahat, maka hal ini merupakan kondisi yang berbahaya. Apalagi jika kondisi ini disertai dengan perdarahan pada jalan lahir. Nyeri abdomen yang hebat bisa mengindikasikan adanya kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), abortus (keguguran), infeksi saluran kencing, penyakit radang panggul, persalinan preterm, solutio plasenta, appendicitis (usus buntu), gastritis, serta penyakit menular seksual, dll.
  1. Perdarahan (Bleeding).
    • Pada awal kehamilan, terkadang ibu mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat menstruasi. Perdarahan yang sedikit ini merupakan tanda adanya penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim yang menandai adanya implantasi. Hal ini normal terjadi.
    • Pada beberapa kasus terdapat juga perdarahan ringan yang terjadi akibat serviks yang rapuh akibat erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal, namun bisa juga merupakan tanda terjadinya infeksi.
    • Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan 1-2 bulan disertai nyeri perut bagian bawah yang hebat merupakan keadaan yang berbahaya. Perdarahan pada usia kehamilan sebelum 3 bulan yang tidak normal adalah perdarahan yang banyak, merah, dan disertai nyeri. Peradrahan ini dapat disebabkan oleh keguguran atau merupakan tanda akan terjadinya keguguran yang mengancam, kehamilan molahidatidosa (hamil anggur), dan kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan).
    • Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan tua (usia kehamilan 7-9 bulan) yang tidak normal yaitu berwarna merah, banyak, berulang, dan disertai nyeri merupakan tanda adanya plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir). Perdarahan pada kehamilan tua meskipun hanya sedikit, dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin dalam kandungannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

About Me

Foto Saya
Khomsa K Maqsuroh
Saya wanita biasa yang masih sangat fakir dalam berilmu.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

© 2010 Catatan Osha Meishin Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls